Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2017

Arthur Scopenhauer

Arthur Schopenhauer adalah seorang   filsuf   Jerman   yang melanjutkan tradisi   filsafat   pasca- Kant . Schopenhauer lahir di   Danzig   pada tahun 1788.   Ia menempuh pendidikan di Jerman, Perancis , dan   Inggris .   Ia mempelajari filsafat di   Universitas Berlin   dan mendapat gelar   doktor   di   Universitas Jena   pada tahun 1813.   Ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di   Frankfurt , dan meninggal dunia di sana pada tahun 1860. Dalam perkembangan filsafat, Schopenhauer dipengaruhi dengan kuat oleh   Imanuel Kant   dan juga pandangan   Buddha   Pemikiran Kant nampak di dalam pandangan Schopenhauer tentang dunia sebagai ide dan kehendak. Kant menyatakan bahwa pengetahuan manusia terbatas pada bidang penampakan atau fenomena, sehingga benda-pada-dirinya-sendiri ( das Ding an sich ) tidak pernah bisa diketahui manusia.   Misalnya, apa yang manusia ketahui tentang pohon bukanlah pohon itu sendiri, melainkan gagasan orang itu tentang pohon.   Schopenhauer mengembangkan pemik

Pokok Pemikiran Rene Descartes

 Pokok Pikiran Rene Descartes Descartes dikenal sebagai “Penemu Filsafat Modern” dan “Bapak Matematika Modern”. Ia lahir pada tahun 1596 di La Haye, sebuah kota kecil di daerah Tourine, Perancis.Pada tahun 1606 ia mengikuti pendidikan di Jesuit College yang berada di kota La Fleche. Selama menempuh studi disana, ia menjadi siswa kesayangan gurunya, walaupun Descartes menyatakan bahwa ia hanya mendapatkan sedikit ilmu dan lebih banyak memberikan perhatian pada studi matematika. Pada tahun 1616, Descartes mendapatkan gelar Baccalaureat dan Licence dalam bidang hukum dari University   of Poitiers. Pada tahun 1649, Descartes berangkat ke Swedia atas undangan dari ratu Christina. Setelah beberapa lama menunggu ia menyerah setelah mendapati banyak ketidakpastian dari permintaan ratu Christina yang menyatakan bahwa ia akan dimasukkan ke dalam golongan filsuf terkemuka. Pada tahun ini Descartes juga menerbitkan buku Les Passions de l’ame (gairah jiwa). Tahun berikutnya 1650, Descartes